Logo
Loading...

Panen di Musim Hujan.... Budidaya Jamur Putih Kampung Karang Rejo Tanjungpinang

Terbit : Selasa, 12 Agustus 2025
Pukul : 11:30 WIB
Dilihat : 939 Kali
Bagikan Berita Ini
Panen di Musim Hujan.... Budidaya Jamur Putih Kampung Karang Rejo Tanjungpinang
Hasil Panen Jamur Putih UMKM Binaan UPTD Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

Salah satu UMKM UPTD Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, melakukan budidaya jamur, petani jamur putih Rahmat Rivaldi mengatakan Budidaya jamur tiram putih di Kampung Karang Rejo Pinang Kencana Kota Tanjungpinang.

Budidaya jamur putih ini melibatkan beberapa tahap, mulai dari persiapan media tanam (baglog), inkubasi, hingga pemeliharaan dan panen. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam budidaya jamur tiram putih:  
1. Persiapan Media Tanam (Baglog):
Bahan:
Media tanam jamur tiram putih biasanya terbuat dari serbuk gergaji kayu lunak, dedak, tepung jagung, dan kapur.  
Pencampuran:
Campurkan semua bahan media tanam dengan perbandingan yang tepat.  
Sterilisasi:
Media tanam yang sudah dicampur kemudian disterilisasi untuk membunuh bakteri dan jamur lain yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur tiram. Sterilisasi bisa dilakukan dengan cara direbus atau dikukus.  
Inokulasi:
Setelah dingin, media tanam dimasukkan ke dalam kantong plastik (baglog), lalu diinokulasi dengan bibit jamur tiram.  


2. Inkubasi:
Penyimpanan:
Baglog yang sudah diinokulasi disimpan dalam ruangan gelap dan lembap dengan suhu sekitar 20-30 derajat Celsius untuk masa inkubasi.  
Miselium:
Selama masa inkubasi, miselium (serabut putih) akan tumbuh dan menyebar ke seluruh media tanam.  
Waktu:
Masa inkubasi biasanya berlangsung selama 40-60 hari hingga miselium memenuhi seluruh baglog.  

3. Pemeliharaan Kumbung:
Kumbung:
Kumbung adalah ruangan tempat budidaya jamur tiram. Pastikan kumbung memiliki sirkulasi udara yang baik dan suhu yang stabil.  
Penyiraman:
Lakukan penyiraman secara rutin untuk menjaga kelembapan media tanam. Penyiraman sebaiknya menggunakan sprayer agar membentuk kabut.  
Kebersihan:
Jaga kebersihan kumbung untuk mencegah hama dan penyakit.  
Pengendalian Hama:
Lakukan pengendalian hama dan penyakit dengan cara yang aman, seperti pengasapan atau penggunaan perangkap serangga.  


4. Panen:
Tanda Panen:
Jamur tiram siap panen ketika tudung (topi) jamur sudah membuka sepenuhnya.  
Cara Panen:
Panen dilakukan dengan cara mencabut jamur secara hati-hati agar tidak merusak baglog.  
Waktu Panen:
Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari untuk menjaga kesegaran jamur.  
Periode Panen:
Jamur tiram dapat dipanen beberapa kali dalam satu periode budidaya.  
Tips Tambahan:
Lokasi Kumbung:
Pilih lokasi kumbung yang teduh dan terlindungi dari sinar matahari langsung.  
Bahan Bekas:
Kumbung dapat dibuat dari bahan bekas seperti bambu atau kayu untuk menekan biaya.  
Suhu dan Kelembapan:
Suhu ideal untuk pertumbuhan jamur tiram adalah 20-30 derajat Celsius dengan kelembapan 80-85%.  
Perawatan Rutin:
Lakukan perawatan rutin seperti penyiraman, pengecekan sirkulasi udara, dan pembersihan kumbung untuk menjaga kualitas jamur.

Hasil akhir bisa dibuat jamur krispi dan dijual yang mentah, semoga kedepan dapat dilakukan pemasaran serta packing yang baik untuk meningkatkan pemasaran. (ind)